Apa Itu Ensefalopati Hepatik
>> YOUR LINK HERE: ___ http://youtube.com/watch?v=AHkVCe6hSJE
TRIBUN-VIDEO - Ensefalopati hepatik (EH) merupakan sindrom neuropsikiatri yang dapat terjadi pada penyakit hati akut dan kronik berat dengan beragam manifestasi, mulai dari ringan hingga berat. • Manifestasi tersebut mencakup perubahan perilaku, gangguan intelektual, serta penurunan kesadaran tanpa adanya kelainan di otak yang mendasarinya. • Faktor-faktor tertentu mungkin meningkatkan risiko ensefalopati hepatik, yaitu: • Dehidrasi. • Makan terlalu banyak protein. • Perdarahan dari dalam usus, perut, ataupun esofagus. • Infeksi. • Gangguan ginjal. • Kekurangan oksigen. • Obat-obatan penenang yang dapat menekan saraf sentral. • Kelainan yang merusak hati dan menyebabkan gagal hati dapat mengakibatkan ensefalopati hepatik. • Beberapa kelainan ini adalah hepatitis karena virus (seperti hepati tis B dan hepatitis C), infeksi parah, penyakit autoimun, kanker, dan sindrom Reye. • Ensefalopati juga bisa disebabkan oleh penggunaan • obat-obatan, seperti obat anti-radang nonsteroid • (NSAID) dan konsumsi alkoh ol yang berlebihan. • Pengidap sirosis hati juga dapat terkena ensefalopati dari penggunaan analgesik dan sedatif. • Gejala utama ensefalopati hepatik, yaitu: • Bingung dan pikun. • Mengantuk. • Suasana hati (mood) yang berubah-ubah. • Lemah, lesu, dan tidak bertenaga. • Sakit kuning juga kemungkinan akan muncul sebagai gejala lain dari ensefalopati. • Sementara itu, orang dengan kondisi ini mungkin juga memiliki gejala penyakit hati yang meliputi adanya cairan di dalam perut dan kaki bengkak. • Pengobatan umum adalah dengan memperbaiki oksigenasi jaringan. • Pengobatan khusus adalah dengan mengatasi faktor pencetus koma hepatik, misalnya asupan protein dikurangi atau dihentikan sementara, kemudian baru dinaikkan secara bertahap. • Namun, pembatasan asupan protein masih merupakan kontroversi dalam pengobatan EH. • Sumber protein yang diberikan pada ensefalopati hepatik adalah asam amino rantai cabang dengan harapan neurotransmiter asli dan palsu akan berimbang. • Dengan ini, metabolisme amonia di otot dapat bertambah. • Pemberian laktulosa dengan dosis 10-30 mililiter, 3 kali/hari juga dilakukan dengan harapan penyerapan amonia akan ter hambat oleh pH asam pada usus. Selain itu, pemberian neomisin 4x1-2 gram/hari per oral juga harus dilakukan. • Hal ini bertujuan agar sterilisasi usus bisa dilakukan. • Ensefalopati bisa dihindari dengan menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang, berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, teratur berolahraga, serta menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin. • Sumber :https://www.tribunnewswiki.com/2020/0...
#############################
