Bedah Editorial MI Demi Kesetaraan Kontestan Pilpres











>> YOUR LINK HERE: ___ http://youtube.com/watch?v=Iu4tOcobw7k

Independensi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mendapat sorotan. Fairness mereka dalam menegakkan hukum kasus rasuah dipersoalkan ketika tetiba meminta keterangan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dalam perkara pengadaan sistem proteksi tenaga kerja Indonesia di Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. • Memanggil pejabat memang hal biasa bagi KPK. Memeriksa penyelenggara negara juga hal yang lumrah buat mereka. Oleh negara, oleh rakyat, KPK memang diberi mandat memberantas korupsi, siapa pelakunya, apa pun jabatannya. • Tapi, tak selamanya KPK dianggap biasa dan wajar dalam menangani perkara korupsi. Terkadang ada dugaan, muncul keraguan, bahwa mereka tak tegak lurus pada hukum. Aroma intervensi, bau kepentingan, juga nuansa pesanan politik kadang begitu terasa. • Hal itu pula yang terjadi dalam pemeriksaan Cak Imin pada Kamis (7/9). Cak Imin dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus yang kejadiannya pada 2012 atau 11 tahun lalu. Dia dipanggil dalam kapasitasnya sebagai Menaker dan Transmigrasi ketika perkara terjadi. Dalam perkara ini, eks Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang membawahi proyek kala itu, Reyna Usman, telah ditetapkan tersangka. • Kendati KPK secara jelas dan tegas menyebutkan pemanggilan Cak Imin murni tindakan hukum, tudingan bahwa ada faktor politik sah-sah pula mengemuka. Cak Imin dipanggil hanya berselang tiga hari setelah dirinya dideklarasikan sebagai bacawapres pendamping Anies Baswedan adalah pertanyaan besar. Sebelumnya, Cak Imin dipanggil KPK pada Selasa (5/9) namun dia berhalangan, baru pada Kamis (7/9) memenuhi panggilan. • Usia perkara yang sudah begitu tua, lebih dari satu dekade, kian menguatkan dugaan bahwa pemeriksaan dia ada apa-apanya. Kita menghormati setiap pembenaran yang diajukan KPK. Bahwa dibilang penyelidikan perkara tersebut sudah dilakukan sebelum deklarasi Anies-Amin, itu versi mereka. Bahwa, KPK bergerak karena mendapat pengaduan masyarakat, itu menurut mereka. Realitasnya, banyak juga yang meragukan dalih-dalih itu dan tak sedikit yang yakin KPK sedang bermain politik. • Rakyat akan percaya pada hukum hanya jika ada keadilan, kesetaraan, fairness. Pada konteks itulah kita sepakat dengan usulan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni agar KPK memeriksa semua bakal calon presiden dan wakil presiden. Cak Imin sudah, ada baiknya Anies, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan bakal calon-lainnya nanti diperlakukan serupa. • Anies pernah diperiksa dalam perkara Formula E. Ganjar tersangkut dalam kasus megakorupsi KTP-E, bahkan sejumlah pelaku seperti Nazaruddin dan Setya Novanto dengan gamblang menyebutnya menerima US$500 ribu. Adapun Prabowo belakangan santer dituding tersangkut proyek food estate. • Dengan memeriksa mereka, menelanjangi mereka, menguliti prinsip keadilan tak akan lagi dapat dipersoalkan. Dengan cara itu, tudingan-tudingan miring terhadap KPK termentahkan, kredibilitasnya pun bisa dijaga. • Langkah itu juga baik buat para bakal calon, karena tidak akan ada lagi masalah yang bisa dipermasalahkan untuk menelikung mereka dalam kompetisi nanti. Tidak akan lagi yang berhak menyangkutpautkan mereka dalam urusan korupsi. • Integritas penting, sangat penting, dalam kontestasi pilpres. Bukti bahwa mereka bersih dari kasus korupsi sangat menentukan permainan. Jika mereka sudah diperiksa KPK, lalu dinyatakan steril, tak akan ada lagi yang dapat menjadikan integritas sebagai sasaran serangan. Namun, sekali lagi, ini semua tergantung KPK apakah mereka semata penegak hukum atau memang punya sambilan menampung beragam pesanan. • click our website : • Media Indonesia: https://mediaindonesia.com • E-paper Media Indonesia: https://epaper.mediaindonesia.com/ • Follow official account MI Com di: • Twitter Media Indonesia:   / mediaindonesia   • Instagram Media Indonesia:   / mediaindonesia   • Facebook Media Indonesia:   / mediaindonesia   • TikTok Media Indonesia:   / media_indonesia  

#############################









New on site
Content Report
Youtor.org / YTube video Downloader © 2025

created by www.youtor.org