Edema Paru Gejala Sulit Bernapas akibat Terjadinya Penumpukan Cairan di dalam Kantong Paruparu
>> YOUR LINK HERE: ___ http://youtube.com/watch?v=TPA34AbHIcE
TRIBUN-VIDEO.COM – Edema paru adalah penyakit akibat penumpukan cairan di dalam paru-paru. • Normalnya paru-paru berisi udara saat orang bernapas. • Edema paru menyebabkan paru-paru justru terisi dengan cairan. • Kondisi ini menyebabkan oksigen tidak dapat diserap dengan baik dan dialirkan ke darah seperti seharusnya. • Selain itu, cairan yang terakumulasi pada kantung udara menyebabkan sulit bernapas. • Edema paru biasanya disebabkan oleh gangguan jantung, namun ada kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan edema paru. • Cairan dalam paru dapat muncul secara tiba-tiba (akut) atau dalam jangka panjang (kronis). • Perawatan untuk edema paru biasanya berfokus pada cara mengatasi edema serta penyebabnya. • • Faktor Risiko • Tidak hanya berkaitan dengan masalah pada jantung, edema paru juga bisa muncul akibat beberapa faktor risiko, antara lain: • Infeksi virus. • Acute respiratory distress syndrome. • Emboli paru. • Cedera pada paru-paru. • • Mengalami kecelakaan seperti tenggelam. • Tengah berada di ketinggian (hingga lebih dari 2.400 meter di atas permukaan laut). • Mengalami cedera kepala, kejang, atau setelah operasi otak. • Menghirup asap saat terjadi kebakaran. Terpapar racun amonia dan klorin, yang mungkin terjadi saat kecelakaan kereta. • Kecanduan obat-obatan terlarang golongan stimulant. • • Gejala • Salah satu gejala umum edema paru adalah napas tersengal yang disebabkan oleh kegagalan paru-paru untuk menyediakan oksigen yang cukup bagi tubuh. • Dalam kebanyakan kasus, sesak napas atau dispnea (sesak napas) memiliki onset (permulaan munculnya suatu penyakit) bertahap. • Namun, tergantung penyebabnya, kondisi ini dapat terjadi secara akut. • Misalnya, edema pulmo flash, yang memiliki onset mendadak, sering dikaitkan dengan serangan jantung. • Penurunan kemampuan brenapas awalnya dapat tampak dengan susah payah melakukan aktivitas yang dulu rutin dilakukan. • Mungkin ada penurunan bertahap di mana etika melakukan lebih sedikit aktivitas tetapi sudah menimbulkan gejala. • Selain sesak napas, beberapa pasien dengan edema paru juga akan mengalami mengi. • Kurangnya oksigen dalam tubuh dapat menyebabkan distress yang signifikan, menyebabkan krisis pernapasan, terengah-engah, dan merasa tidak bisa bernapas. • Akibatnya, jika ada cukup cairan di paru-paru, pasien dapat merasakan sesak. • Pasien mungkin mulai batuk dahak berbusa, menjadi sangat berkeringat, dingin dan lembap. • Kurangnya oksigen juga bisa memengaruhi organ tubuh lainnya. • Kebingungan dan kelesuan karena kurangnya pengiriman oksigen ke otak; dan angina (nyeri dada khas jantung), dapat dikaitkan dengan edema paru yang besar dan gagal napas. • Edema paru disebabkan oleh gagal jantung kiri, dimana tekanan aliran darah justru berbalik ke pembuluh darah paru-paru, namun beberapa pasien juga mengalami gagal jantung kanan. • Pada gagal jantung kanan, tekanan berbalik ke pembuluh darah tubuh, dan akumulasi cairan dapat terjadi di kaki, pergelangan kaki, serta area bergantung lainnya seperti sakrum, jika pasien berada dalam periode waktu yang lama. • Diagnosis • Dokter akan mendiagnosis edema paru dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang. • Pemasangan pulse oximetry harus segera dilakukan untuk mengukur kadar oksigen di dalam darah pengidap secara cepat. • Sedangkan pemeriksaan penunjang yang harus segera dilakukan, antara lain: • • Elektrokardiografi (EKG), untuk mengetahui tanda-tanda serangan jantung dan masalah pada irama jantung. • Foto Rontgen dada, untuk memastikan pengidap benar-benar mengalami edema paru, serta melihat kemungkinan lain penyebab sesak napas. • Pemeriksaan darah, untuk mengukur kadar oksigen dan karbon dioksida di dalam darah, mengukur kadar hormon B-type natriuretic peptide (BNP) yang meningkat pada gagal jantung, serta melihat fungsi tiroid dan ginjal. • Ekokardiografi, untuk mengetahui adanya masalah pada otot jantung. • Kateterisasi jantung, yang dilakukan jika edema paru disertai nyeri dada, tetapi tidak ditemukan kelainan pada EKG maupun ekokardiografi. • Kateterisasi arteri paru, untuk mengukur tekanan di dalam pembuluh darah paru-paru. • • (TribunnewsWiki.com/SO) • • Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki dengan judul: Edema Paru • https://www.tribunnewswiki.com/2020/0...
#############################
