KECERDASAN DIRI DALAM PERSPEKTIF ALQURAN bagian ke1Kammana

>> YOUR LINK HERE: ___ http://youtube.com/watch?v=fl3_amxU7Ik

Sebagaimana dikatakan dalam qur’an (22:5-7), bahwa bahwa perjalanan jiwa didalam tubuh mengalami perputaran dari masa anak-anak-anak, masa remaja maupun masa tua. Jiwa mengalami sukha dukha, penderitaaan dan pembebasan. (40:67) • Pencapaian kecerdasan dan kesadaran jiwa yang sampai ke dalam surga atau yang disebut Nafs Mutma’innah dan telah kembali kepada Tuhan pun akan terlahir (diutus) kembali, karena ditingkat surga orang sedang menikmati balasan perbuatan baiknya (51:15-16), sehingga dipastikan terlahir kembali sesuai dengan tingkat kemuliaannya (QS.7:25/6:122). • Inilah genom yang memiliki variasi dari berbagai makhluk hidup. Bila kembali pada prinsip bahwa semua berasal dari satu sel yang dibuahi kemudian terbelah menjadi 2, dan 2 menjadi 4, 4 menjadi 8 dan seterusnya maka dapat diasumsikan dengan jelas bahwa semua terbelah ketika sel sudah dibuahi dan gen menentukan fungsi dan manfaatnya. (53:45-47) • Bahwa Semua Jiwa Berasal dari Nafsin Wahidah (4:1/ 6:98/ 7:189/ 39:6) • Allah adalah Sang (pemilik) Ruh, dan RUH Nya Allah adalah Rahmat di alam semesta, karena alam semesta ini juga adalah Ruh Allah (12:87) • Karena Allah adalah Sang Jiwa serta Sang Ruuh, maka Proses Penciptaan Awal dari semua Nafs, Langit dan Bumi tidak di persaksikan. Kenapa tidak dipersaksikan?, karena proses tersebut adalah awal-mulai terjadinya pecahan-pecahan dari Nafsin Wahidah itu menjadi jiwa-jiwa yang lain, saat terciptanya itu tidak dipersaksikan. Sementara langit dan bumi itulah perwujudannya Sang Ruh Allah atau Rahmat. Sedangkan Jiwa tetap disebut Jiwa. (18:51) • Karena semesta ini adalah perwujudannya Ruh Allah, maka semesta ini mempunyai kecerdasan, karena punya kecerdasan maka semesta ini punya system yang teratur/ keteraturan, keteraturan alam semesta itu kemudian disebut dengan Sunnatulloh (33:38), • Sunnatulloh itu akan tetap dalam keteraturannya baik dahulu, sekarang maupun yang akan datang, tidak ada perubahan pada sunnatulloh.(33:62)

#############################

New on site