Pulau Enggano Harta Karun di Perbatasan Indonesia Prov Bengkulu The Exotic Islands Edition
>> YOUR LINK HERE: ___ http://youtube.com/watch?v=pm3qosScPJo
Pulau Enggano adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra Hindia. Pulau Enggano ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. • Secara administratif Pulau Enggano terletak di Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Di sini terdapat enam desa: Malakoni, Apoho, Meok, Banjar Sari, Kaana dan Kahyapu. Pusat pemerintah berada di Desa Apoho. Kecamatan Enggano memiliki empat pulau: Dua, Merbau, Bangkai dan Satu. Keempatnya terletak di sebelah Barat Enggano. Luas Kecamatan Enggano, 400,62 kilometer persegi dan luas daratan 397,18 kilometer persegi. Panjang pantainya 123,23 kilometer dan luas lautan sebesar 912.887,84 kilometer persegi. Berada di perairan Samudera Hindia, Enggano merupakan batas terluar dengan India. Di sini terdapat titik dasar TD.154 dan titik referensi TR.154 dan terletak di koordinat 05º31’13” LS dan 102º16’00” BT. • Karakteristik pantai yang ada dapat dikategorikan dalam lima tipe utama: pasir berlumpur, pasir, pasir berkarang, pasir karang berlumpur, dan pantai karang berbatu. Karakteristik pantai erat kaitannya dengan keberadaan ekosistem terumbu karang dan mangrove. Tipe pantai pasir berlumpur ditemukan di Kahyupu, Tanjung Harapan, dan muara Sungai Banjarsari sampai Teluk Berhau. Tipe pantai pasir berkarang terdapat di Kaana dan Meok, sedangkan tipe pantai pasir karang berlumpur ditemui di Malakoni dan Banjarsari. Pantai karang berbatu dijumpai di bagian timur Enggano. • Jarak Pulau Enggano ke Ibukota Provinsi Bengkulu sekitar 156 km atau 90 mil laut sedangkan jarak terdekat adalah ke kota Manna, Bengkulu Selatan sekitar 96 km atau 60 mil laut. • Untuk mengunjungi Enggano dapat menggunakan transportasi Laut dengan menggunakan kapal Raja Enggano dengan kapasitas 40 unit kendaraan dan 400 orang penumpang menuju ke Pelabuhan Kahyapu yang mempunyai luas dermaga 360 m2 dengan rute Bengkulu-Enggano-Bengkulu. Frekuensi pelayaran dua kali seminggu yaitu Sabtu dan Rabu setiap jam 18.00 WIB dari Pelabuhan Bengkulu dan sampai di Pulau Enggano pukul 04 - 05 WIB (sekitar 8 jam). Selain kapal Raja Enggano, transportasi ke Pulau Enggano dapat juga menggunakan kapal perintis dari Pelabuhan Bengkulu menuju Pelabuhan Malakoni yang mempunyai luas dermaga 560 m2 dan melayani rute Bengkulu - Malakoni - Bengkulu. • Penduduk asli adalah suku Enggano, yang terbagi menjadi enam puak asli (penduduk setempat menyebutnya suku). Semuanya berbahasa sama, bahasa Enggano. Suku atau Puak Kauno yang mulai menempati tempat ini pada zaman Belanda (sekitar tahun 1934). Di Pulau Enggano masyarakat terbagi atas sukusuku dimana masing-masing suku dikepalai seorang Ketua Suku. Penduduk asli Pulau Enggano terdiri dari Suku Kauno, Suku Kaahoao, Suku Kaharuba, Suku Kaitaro, Suku Kaaruhi, dan Suku Kaamay. • • (sumber: http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direkto...) • HARTA KARUN • Harta karun Enggano terletak diwilayah perairan Tanjung Laksaha dan Teluk Berhau. Harta Karun Enggano berupa: • 1. Tambang Fosfat di pinggir pantai wilayah Tanjung Laksaha-Teluk Berhau mengandung potensi fosfat yang besar. • 2. Terumbu karang • 3. Padang Lamun • 4. Perikanan • 5. Wisata sejarah berupa kapal-kapal perang Portugis dan kapal-kapal jelajah Belanda yang telah tenggelam. • SEJARAH • Marco Polo diduga adalah orang pertama yang mencatat keberadaan Pulau Enggano saat melakukan perjalanan kembali ke Venesia setelah 24 tahun di Asia. Pada 1345 atau 53 tahun setelah Marco Polo, Ibnu Batutah juga mencatat keberadaan Pulau Telanjang di selatan Pulau Sumatra. Meski demikian, tidak diketahui apakah keduanya mendarat di Pulau Enggano. • Terdapat catatan-catatan awal pendaratan pelaut-pelaut Eropa ke Pulau Enggano. Pelaut Eropa yang tercatat pertama kali mendarat di Pulau Enggano adalah pelaut Portugis di bawah pimpinan Alvaro Talesso atau Alonzo Talesso. Pada 1506, kapalnya terhempas badai sehingga mereka terdampar di Pulau Enggano. Pada 5 Juni 1596, ekspedisi Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman tercatat mendarat di Pulau Enggano. • Sejak 1596 hingga 1771, tidak ada orang Eropa yang hadir secara terus menerus di Pulau Enggano. Meski Belanda pernah melakukan ekspedisi dari Batavia pada 1645, Pulau Enggano termasuk pulau yang mereka telantarkan. Pada 1684, Pulau Enggano berada di bawah kekuasaan Inggris bersamaan dengan keberhasilan mereka merebut Bengkulu dari Belanda. Catatan pertama tentang keberadaan masyarakat adat Enggano berasal dari buku catatan pelayaran pelaut Inggris bernama Charles Miller yang berlayar dari Bengkulu ke Pulau Enggano pada 1771. • (sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_E...)
#############################
