GLOSARIUM MARXISME 12 Logika Dialektis
#############################
Video Source: www.youtube.com/watch?v=hqsD67NVoVs
Logika dialektis adalah Istilah umum bagi filsuf-filsuf seperti Hegel, Marx, Engels. Mereka berupaya membuktikan Tiga Hukum Berpikir salah dan mencoba mengembangkan suatu “logika menjadi” (logic of becoming) yang ingin menyajikan proses yang selalu berubah-ubah dari segala sesuatu. Misalnya, kontradiksi ada dalam realitas. Hal yang sama bisa saja akan ada dan bisa tidak akan ada, bisa ada dan bisa tidak ada. Diperkirakan, proses ini dapat dilihat dalam polaritas-polaritas perubahan (tesis dan antitesis) yang dapat dijumpai dalam semua kegiatan. Kontradiksi adalah tenaga pendorong dalam segala sesuatu. • Hegel melihat logika sebagai suatu proses (proses dialektis) dan bukan sebagai suatu analitis tentang bagaimana bentuk (forma) dapat ditetapkan pada isi. Bentuk dan isi bersatu secara tidak dapat dipisahkan di dalam suatu gerakan yang bukan saja menggambarkan pola-pola pikiran manusia melainkan juga melukiskan tiga keadaan yang memungkinkan peristiwa-peristiwa alam terjadi. Gerakan itu mengandung apa saja yang sudah biasa disebut tesis, antitesis dan sintesis. Kategori-kategori atau prinsip-prinsip akalbudi (gagasan-gagasan, ide-ide, konsep-konsep) ditemukan didalam proses gerakan ini dari tesis ke antitesis dan terus kesatuannya dalam sintesis. Prinsip-prinsip akalbudi, atau kategori-kategori, tidak dapat disebutkan secara berurutan lengkap sebab proses dialektis itu sendiri belum secara penuh diaktualkan di dalam realitas. • Logika dialektis merupakan ajaran logika dari materialisme dialektis. Ia merupakan ilmu tentang hukum-hukum dan bentuk-bentuk refleksi mental terhadap perkembangan dunia objektif. Ia juga merupakan ilmu tentang hukum-hukum yang mengatur kognisi tentang kebenaran. Dari sudut ilmu, logika dialektis timbul sebagai bagian dari filsafat Marxis. Namun, unsur-unsur logika dialektis sudah ada dalam filsafat kuno, khususnya ajaran-ajaran dari Herakleitos, Aristoteles dan lain-lain. Karena alasan-alasan historis, logika formal meraja selama waktu yang panjang sebagai satu-satunya ajaran tentang hukum-hukum dan bentuk-bentuk pemikiran. Kira-kira pada abad ke-17, ilmu alam dan filsafat alam yang sudah maju menyingkapkan kelemahan-kelemahan hukum-hukum dan bentuk-bentuk pemikiran itu. • Ajaran Marxis tentang logika menampung semua unsur yang berharga bagi perkembangan sebelumnya, dengan memoles pengalaman luas kesadaran insani menjadi suatu ilmu tersendiri tentang kognisi. Logika dialektis tidak menolak logika formal. Tetapi logika dialektis memperlihatkan keterbatasan-keterbatasannya, tempat dan peranan logika formal dalam studi tentang hukum-hukum dan bentuk-bentuk refleksi ketaatan terhadap pikiran dan bersadar pada dunia objektif. Logika dialektis merupakan studi tentang reaksi tentang hukum-hukum dan bentuk-bentuk pikiran dalam proses-proses perkembangan, kontradiksi-kontradiksi internal gejala-gejala, perubahan kualitatif gejala-gejala, perjalanan dari gejala yang satu dengan gejala lainnya, dan sebagainya. Sebagai sebuah ilmu, logika dialektis adalah mungkin hanya berdasarkan metode materialis-dialektis; ia seakan-akan, sekaligus merupakan konkretisasi metode tersebut. Dan ini dicapai dengan meneliti hukum-hukum dialektika dalam benda-benda, objek-objek, dan seterusnya. • Logika dialektis mengidentifikasikan hukum-hukum dan bentuk-bentuk perkembangan pikiran dan perkembangan kognisi dari praktik sosial historis. Metode berangkat dari yang abstrak kepada yang kongkret digunakan logika dialektis sebagai prinsip logis umum. Prinsip umum dari logika dialektis adalah kesatuan yang historis dan yang logis. Kedua prinsip ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Pikiran bertolak dari permukaan objek-objek dan hal-hal menuju esensinya dan kemudian juga menangkap secara menyeluruh manifestasi-manifestasi real dari benda-benda dan objek-objek itu. Apabila diperiksa dari sudut logika, suatu proses, suatu gejala, suatu aspek, dan sebagainya, dimengerti dalam bentuknya yang sudah maju, sudah matang. Dan ini memungkinkan pemahaman baik masa lampau yang ada pada masa kini dalam suatu bentuk yang tinggi, maupun masa depan, karena masa depan sudah berada pada masa sekarang kendati dalam bentuk yang belum maju, masih bersifat bakal (embrionik). Maka, dengan meneliti refleksi proses-proses perkembangan dalam hukum-hukum dan bentuk-bentuk pikiran, logika dialektis juga meneliti perkembangan pikiran. Dan sistem kategori-kategorinya berubah bersamaan dengan perkembangan historis kognisi dan praktik insani. Dalam ilmu modern, suatu bagian penting diperankan oleh sistem-sistem logis yang diformalisasikan dan teori-teori logis formal substantif yang mempelajari berbagai aspek dan tugas pikiran. Logika dialektis adalah landasan logis general kognisi manusia. Ia merupakan teori logis general yang dapat dan harus dipakai untuk menjelaskan semua teori logis yang tertentu dan kongkret, arti dan peranannya. • #GlosariumMarxisme #LogikaDialektis
#############################