China Luncurkan Latihan Militer Joint Sword2024B di Sekitar Taiwan
>> YOUR LINK HERE: ___ http://youtube.com/watch?v=7lxSHm1Pbbo
Militer China meluncurkan putaran baru latihan perang di sekitar Taiwan pada tanggal 14 Oktober, dengan mengerahkan pesawat dan kapal di sekitar pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut, yang digambarkan Beijing sebagai peringatan keras terhadap kekuatan separatis. Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan akan mengerahkan kekuatan yang sesuai untuk menjaga kedaulatannya. • Militer China memulai latihan Joint Sword-2024B hanya empat hari setelah Presiden Taiwan Lai Ching-te, dalam pidato kenegaraannya, menyatakan bahwa Beijing tidak berhak mewakili Taiwan. Ini adalah latihan keempat dalam dua tahun terakhir. Komando Teater Timur China menyatakan sedang melaksanakan latihan di Selat Taiwan dan wilayah di utara, selatan, dan timur Taiwan, meskipun tidak merinci berapa lama latihan tersebut akan berlangsung. Latihan ini melibatkan pasukan dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Pasukan Roket China. Komando tersebut melaporkan bahwa kapal dan pesawat China mendekati Taiwan dari berbagai arah dengan fokus pada patroli kesiapan tempur. Kapal dan pesawat China juga berfokus pada pemblokiran pelabuhan-pelabuhan utama, menyerang sasaran maritim dan darat, serta mengupayakan keunggulan komprehensif. • Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengecam tindakan militer China sebagai tindakan yang tidak rasional dan provokatif. Amerika Serikat juga menyatakan keprihatinan serius atas latihan militer China. Pada tanggal 13 Oktober, Departemen Luar Negeri memperingatkan bahwa tindakan Beijing bisa meningkatkan eskalasi dan mendesak China untuk bertindak dengan menahan diri. • Kapten Li Xi, juru bicara Komando Teater Timur China, menyatakan bahwa latihan militer ini dimaksudkan sebagai peringatan keras terhadap apa yang digambarkan Beijing sebagai tindakan separatis oleh kekuatan pro-kemerdekaan Taiwan. Militer Taiwan melaporkan bahwa mereka mendeteksi 25 pesawat China, tujuh kapal angkatan laut, dan empat kapal resmi di sekitar pulau pada tanggal 14 Oktober, dengan 16 pesawat melintasi garis median dan memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan. Taiwan merespons dengan mengerahkan pesawat, kapal, dan sistem rudal pantai untuk memantau aktivitas militer China. • Dewan Urusan Daratan Taiwan dengan tegas mengecan latihan tersebut, menyatakan bahwa tindakan Beijing secara serius merusak perdamaian regional, stabilitas, dan status quo di Selat Taiwan. Taiwan tidak akan pernah mundur atau tunduk pada ancaman politik, militer, ekonomi, dan ancaman lain yang baru-baru ini ditimbulkan oleh Beijing, yang telah bersumpah untuk mengklaim pulau yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayahnya, ujar dewan tersebut. Militer kami sepenuhnya memahami dinamika Partai Komunis China, memperkuat kesiapan tempur, dan sepenuhnya siap melindungi negara dan rakyat, tambah dewan tersebut dalam pernyataannya. • Latihan tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah Lai menyampaikan pidato pada tanggal 10 Oktober untuk memperingati Hari Nasional pulau tersebut, di mana ia berjanji untuk menolak segala upaya aneksasi atau pelanggaran terhadap kedaulatan Taiwan. Lai, yang mulai menjabat pada bulan Mei, menegaskan kembali posisi Taiwan dalam mempertahankan status quo perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan sambil berupaya untuk terlibat dalam pembicaraan yang setara dan bermartabat dengan Beijing. Di negeri ini, demokrasi dan kebebasan tumbuh dan berkembang. Republik Rakyat China tidak berhak mewakili Taiwan, ujar Lai. Ia menekankan bahwa kedua pihak tidak berada dalam hubungan subordinasi satu sama lain. • Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken juga memperingatkan Beijing untuk tidak melakukan tindakan provokatif terhadap Taiwan setelah pidato Hari Nasional Lai. Terkait dengan pidato yang disebut pidata 10/10, yang merupakan latihan rutin, China tidak seharusnya menggunakannya sebagai alasan untuk melakukan tindakan provokatif, ujar Blinken kepada wartawan di Los Angeles pada 11 Oktober. • Antagonisme Beijing terhadap Taiwan dan sistem demokrasi liberalnya telah meningkat sejak Partai Progresif Demokratik Taiwan (DPP) terpilih dalam pemilihan presiden tahun 2016, saat pendahulu Lai, Tsai Ing-wen, memulai masa jabatan pertamanya dari dua periode. Lai, yang saat ini menjabat sebagai ketua DPP, adalah wakil presiden pada masa pemerintahan Tsai yang menerapkan kebijakan yang mendukung kedaulatan Taiwan, yang membuat Beijing marah. China menganggap Tsai dan Lai sebagai separatis, sebuah istilah yang sering digunakan Beijing untuk setiap warga Taiwan yang mendukung kedaulatan pulau tersebut. • #china #cina #tiongkok #latihanmiliter #selattaiwan #demokratis #kedaulatan #ketegangan #stabilitas #regional #perdamaian #keamanan #provokasi #militer #ancaman
#############################